FriendFeed
Gratis berlangganan artikel blog Stories17 via mail, join now!

Selamat Malam Nesya...

Share this article on :
Gue adalah seorang cowok sederhana. Hidup di sebuah kota besar dengan menyandang status mahasiswa. Gue punya 2 teman akrab bernama Sindu dan Herman. Kami bertiga kuliah dalam satu universitas yang sama meski jurusan yang kita ambil berbeda.
Di kampus gue, ratusan bahkan ribuan model cewek ada disitu. Mulai dari yang cantik, jelek (sori), kurus, gemuk, montok, kerempeng, ada semua deh. Namun dari sekian banyak mahasiswi di kampus gue, yang paling gue sering perhatiin adalah dua cewek cakep bernama Ida dan Nesya. Gue sering perhatiin mereka karena bagi gue Cuma mereka yang berasa klik di hati. Sebenarnya sih mereka juga bukan anak jurusan yang sama kayak gue, tapi gedung kuliah mereka yang ada di samping gedung kuliah gue membuat mereka sering melintas.
Ida, seorang cewek yang kayaknya blasteran arab atau india gitu. Tingginya kalau gue sejajarin ama gue, tinggian dia dikit, mungkin sekitar 173 cm. cukup tinggi untuk ukuran orang Indonesia. Hidung super mancung, warna kulit kayak kajol (artis india) agak coklat. Rambut lumayan bergelombang dengan panjang sebahu lebih dikit. Gemuk sih tidak, tapi dengan tinggi badan segitu membuat onderdil lain juga mengimbangi ukurannya. Gue simpulkan dia cukup proposional karena saat dia pakai kaos ketat, perutnya cukup rata dan tidak ada penumpukan lemak disana.
Nesya, wajah Indonesia banget. Tinggi sekitar 160 cm. Hidung mancung (tidak semancung Ida). Warna kulit lebih kuning dari pada Ida, sebangsa warna kulit vokalis geisya dan tidak putih-putih banget, cukup teranglah. Rambut lurus panjang kayak iklan shampoo. Bibir mungil. Badan tidak gemuk menurut gue. Ukuran dada dan bumper belakang (pantat) standar Indonesia (gak gede-gede banget). Tapi ukuran yang serba tidak over itulah yang membuat dia terlihat lebih langsing dan semampai. Lesung pipit menambah keindahan tersendiri pada wajahnya.
Gue sebenarnya belum kenal ama dua gadis itu. Gue selama ini hanya mengagumi sebatas mencuri pandang saja. Hingga pada suatu saat, gue sedang tampil di panggung dan kebetulan mereka menonton. Selesai manggung ternyata anak grup gue nge-band duduk istirahatnya deket ama mereka berdua. Jadinya kita pun saling berkenalan ( siapa sih yang gak mau kenalan ama cewek cakep ). Upss.. sedikit terlupa, gue cukup aktif sebagai anggota grup band anak kampus. Di band itu gue pegang alat gitar. Band kami sering ikut tampil pada acara-acara kampus seperti saat ini.
Kembali ke proses perkenalan, gue jadi tahu kalau mereka berdua tuh asyik ngobrolnya. Cuma karena suara bising di panggung membuat konsentrasi obrolan sedikit terganggu. Akhirnya perkenalan saat itu hanya berlangsung sebatas membahas para penampil di panggung hingga usai acara dan kami berpisah.
Dua hari setelah acara nge-band, gue lagi asyik duduk di taman kampus sambil minum 1 plastik jumbo jus semangka, berasa seger banget tenggorokan gue di siang yang panas itu. Jam kuliah kosong, jadinya gue Cuma nongkrong aja di kursi taman sambil main game di HP. “Hai..Bang..” terdengar suara cewek menegur gue. Karena sibuk menatap layar HP sampai-sampai gue ga sadar kalau ada dua cewek melintas dan berdiri tepat ½ meter dari tempat gue duduk. Gue angkat kepala agak tengadah, dari kaki terus ke atas gue sapu tubuh mereka dengan pandangan. Sesaat pandangan gue berhenti di gundukan cukup besar dada dari salah satu cewek itu, reflex gue menelan ludah namun tiba-tiba gue disadarkan oleh tepukan tangan salah satu dari mereka di pundak gue. “ hei..kok malah bengong gitu”. Kontan kue langsung pura-pura lihat pemandangan alam sekitar, malu gue ketahuan lagi melototin dada orang dari dekat. Mereka yang dating adalah Ida dan Nesya yang kenalan ama gue dua hari yang lalu. Grogi juga gue man. Disamperin 2 cewek, gue lagi sendiri. Gue belum pernah pacaran man. Sekali pernah nembak cewek ditolak, sampai sekarang jadinya gue takut plus minder buat ndeketin cewek lagi. Makanya saat didatengin cewek seperti mereka, gue cukup nervous gitu. Seorang pria dewasa tanpa pengalaman.
“Sendiri bang…mana teman-teman band nya?” si Nesya bertanya ke gue begitu. Dasar gue si minder, gue cuman bisa jawab “eh..anu …si anang lagi ada kul kul kuliah, kalau yang lain ga tau kemana”. Kayak orang gagap man. Namanya grogi mo gimana lagi. Apalagi sambil memandang 4 paha di tutup celana jeans ketat lagi berdiri depan wajah gue. Salah tingkah.
“Boleh ikut duduk ?” Ida bertanya sambil langsung menarik tangan nesya untuk duduk di kursi panjang depan gue tanpa menunggu gue persilahkan. Mau gak mau gue persilahkan mereka duduk. Siang itu Ida memakai celana jeans biru tua ketat dipadu dengan Kemeja lengan panjang dari bahan satin sehingga cukup menyuguhkan pemandangan seksi di bagian dada dan pantat dia yang mantap. Nesya memakai celana jeans ketat juga warna coklat muda ( kali ini baru gue tahu, lumayan bahenol juga ternyata pantatnya meski tidak se tembem Ida ), kaos Ketat warna senada yang dikenakan nesya dengan gambar mickey mouse di dada cukup membuat mister P gue senut-senut. Hanya sebatas senut-senut, selebihnya gue udah menundukkan muka karena minder berhadapan wajah dengan mereka.

0 comments — Skip to Comment

Post a Comment — or Back to Content